Jumat, 10 Oktober 2008

Insentif RT/RW Akhirnya Dicairkan Pemda Karimun


KARIMUN, (KE) - Setelah 6 bulan lamanya akhirnya insentif bagi para ketua RT dan RW jumat (20/9) dicairkan Pemda Karimun, insentif tersebut diserahkan Bupati Karimun H Nurdin Basirun SSos, MSi, di Mesjid Agung Karimun. RT dan RW yang menerima dana insentif tersebut untuk sementara berasal dari 3 Kecamatan.

Beberapa waktu lalu, Insentif ketua RT dan RW di Kecamatan Durai sudah diserahkan Bupati Karimun saat melakukan safari ramadan. Penyerahan dilakukan di Kecamatan Durai mengingat jarak tempuh antara Kecamatan Durai ke ibu kota Karimun cukup jauh. “jadi tidak mungkin mereka ke Karimun hanya untuk menjemput insentif tersebut,” ujar salah seorang pegawai kepada wartawan.

Saat ini para ketua RT dan RW yang menerima insentif berasal dari Kecamatan Meral, Karimun dan Tebing, 5 Kecamatan lainnya akan menyusul penyerahannya.

Bupati Karimun H.Nurdin Basirun SSos, MSi, mengingatkan pada semua ketua RT dan RW yang hadir agar melaksanakan tugasnya dengan baik, apa lagi menjelang pelaksanaan pemilu tahun 2009 mendatang. Tanggung jawab RT untuk mendata warga yang tinggal dilingkungannya.

Bupati berharap jangan ada masyarakat Karimun yang tidak terdata sebagai pemilih, agar program ini sukses tanggung jawab ini ada ditangan ketua RT selaku ujung tombak Pemerintah, yang berhubungan langsung dengan masyarakatnya.

Dengan diserahkannya insentif ini Nurdin berharap para ketua RT dan RW melihat besar kecilnya Insentif yang diberikan Pemerintah, tetapi lihatlah dari perhatian yang diberikan Pemerintah. Tanpa dukungan kinerja ketua RT dan RW program kerja pemerintah tidak akan maksimal,dapat dikatakan tidak akan berjalan.

Lebih lanjut dikatakan Nurdin,jika memungkinkan insentif ketua RTdan RW akan ditambah. jika sekarang hanya Rp125.000 perbulannya, semoga tahun depan angka tersebut dapat bertambah. Ia juga berpesan jangan lalai mendekatkan diri kepada Allah Swt karena rahmadnya manusia dapat bekerja.


Salah seorang Ketua RT yang ditemui wartawan seusai mendapat insentif mengungkapkan, sangat bersyukur kepada Allah Swt, ia mendapat tambahan rezeki dibulan ramadan ini. Semoga ia dapat menggunakan uang insentif ini dengan baik, ia juga berharap agar uang insentif ditambah Pemerintah. alrion)

7717 Masyarakat Miksin Mulai Terima Dana BLT.


KARIMUN, (KE) -- Masyarakat yang tergolong miskin di Karimun mulai senin (15/9) pagi sampai siang harinya mulai men erima pembayaran bantuan langsung tunai (BLT).

Pembayaran dana BLT dilakukan dikantor Pos terdekat di masing – masing Kecamatan. Tahap awal masyarakat miskin yang tinggal di Kelurahan Baran, Pangke, Sei Raya Kecamatan Meral dan 8 Kelurahan di Kundur, untuk yang pertama dibayarkan pihak Pos.

Sedangkan untuk Kecamatan lainnya akan menyusul hari berikutnya, sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan pihak Kantor Pos selaku penyelenggara pembayaran dana BLT. Dari pantauan KARIMUN expose, senin (15/9) penerimaan BLT di Kantor Pos Meral berjalan dengan aman dan tertib.

Menurut Kepala Kantor Pos Meral Edi Ruswandi, sebelum penerima dana BLT ke kantor Pos agar terlebih dahulu mempersiapkan segala persyaratan yang diperlukan untuk pencairan dana tersebut, supaya yang mengambil dana itu berjalan dengan baik tanpa hambatan ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Edi, pencairan dana BLT tidak dapat diwakilkan kepada siapapun, tanpa adanya surat kuasa dari sipenerima dana itu, surat kuasa tersebut harus diketahui oleh Lurah. “untuk itu kami harapkan agar yang namanya tercantum langsung menerima dana itu,” jelasnya.

Dari 1774 jumlah masyarakat miskin penerima dana BLT di Kecamatan Meral, 5 orang dinyatakan hangus atau tidak bisa menerima lagi dana BLT untuk tahun ini, karena kartunya hilang. “kami ingatkan agar masyarakat menjaga kartu BLT itu,” himbaunya.

Ia berharap agar masyarakat yang menerima dana BLT saat pencairan di Kantor Pos agar tertib, untuk mencegah terjadinya hal - hal yang tidak diinginkan. Jika pencairan berlangsung aman dan tertib maka proses pencairan dana BLT dapat cepat katanya. (alrion)

Ketua PN Karimun Datangi Mapolres Karimun

* Diancam Mau Di Bunuh
KARIMUN, (KE) – Sekitar pukul 21.00 WIB, sebuah Kijang Innova warna biru meluncur dengan kecepatan cukup tinggi masuk ke Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Karimun, Senin (22/9), Tampak Ketua Pengadilan Negeri (PN) Karimun Zainuddin turun dan bergegas masuk ke Mapolres.

Di dalam ruang sudah menunggu Kepala Polres Karimun AKBP Joko Rudi Edianto SIK dan Kasat Reskrim Polres Karimun AKP Agus Yulianto SIK. Terlihat juga, Kasat Narkoba Polres Karimun, AKP Aries Andhi. Informasi yang berhasil dihimpun, suasana pertemuan malam itu berlangsung tegang. Informasinya, Ketua PN Zainuddin, mendapat teror berupa ancaman pembunuhan dari seseorang melalui telepon seluler.

“Bapak mendapat ancaman pembunuhan melalui telepon,” ujar orang dekat Zainuddin kepada Tribun malam itu. Hampir satu jam, mereka terlihat berbincang serius. Sebelum akhirnya Zainuddin keluar ruang dan bergegas masuk ke mobil dinasnya. Sudah menunggu orang dekatnya. “Saya masih saudara beliau,” ungkapnya sembari bercerita sedikit mengenai permasalahan itu. Namun dia enggan bercerita lebih jauh mengenai ancaman pembunuhan, yang diterima Ketua PN Karimun tersebut.

“Lebih baik tanya langsung saja. Cuma itu yang saya tahu,” ujarnya. Beberapa anggota Polres Karimun yang berada di Mapolres mengungkapkan, Ketua PN Karimun terlihat seperti orang menggigil. “Saat datang tadi, kakinya seperti orang menggigil kedinginan,” ujar seorang polisi di Mapolres.

Ketika menuju mobil dinasnya, Zainuddin mengatakan urusan itu sudah selesai. Tapi, ia tak dapat menutupi wajahnya yang masih terlihat tegang. Dia juga tak mengelak saat disinggung adanya ancaman pembunuhan melalui ponselnya itu. “Masalahnya sudah selesai,” ujarnya.

Kapolres Karimun, AKBP Joko Rudi membenarkan informasi itu. Ketika dikonfirmasi wartawan di Mapolres Karimun usai apel gelar pasukan, Selasa (23/9) kemarin. Joko menambahkan, Ketua PN Karimun memang datang malam itu. Namun kata dia, belum buat laporan pengaduan (LP) secara resmi terkait ancaman yang ia terima.

“Dia kemari memberitahu dan mendudukkan permasalahan atau kasus tersebut,” ungkapnya Joko menyebutkan, latar belakang dari pengancaman tersebut sudah jelas. Ancaman tersebut muncul, terkait sidang kasus narkoba yang tengah digelar di Pengadilan Negeri Karimun baru-baru ini. Pada pertemuan itu, menurut Joko, Zainuddin menceritakan tengah menangani perkara shabu-shabu dengan tersangka Junianto dan Poleng.

Dua pria itu tertangkap aparat Polres Karimun di Meral beberapa waktu lalu. Namun saat sidang, jaksa hanya mengajukan Poleng sebagai terdakwa. Sedangkan Junianto, tak kunjung dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Karimun.

Nah, ini yang membuat Zainuddin uring-uringan. Karena kesal, Ketua PN melontarkan ucapan hendak menvonis bebas Poleng, bila Junianto tak segera dilimpahkan bersama Poleng. Joko bahkan mengaku, ikut heran sikap jaksa tersebut. Junianto dan Poleng tertangkap dalam waktu yang bersamaan di kediaman Poleng, Meral.

Zainuddin Tak Takut Dengan Ancaman
Sementara itu Ketua Pengadilan Negeri (PN) Karimun, Zainuddin mengungkapkan, ia tidak sedikit pun ketakutan terhadap ancaman yang ia terima. “Saya tidak seperti yang diberitakan ketakutan dan menggigil. Saya tidak takut,” tegas Zainuddin, Rabu (24/9) kemarin, mengklarifikasi pemberitaan media harian pada hari yang sama. Berulangkali Zainuddin mengatakan dirinya sama sekali tidak takut dengan pengancaman yang diterimanya dari seseorang melalui ponsel.

Dirinya Selasa malam membicarakan masalah itu dengan Kapolres Karimun, AKBP Joko Rudi. Saat itu, Zainuddin mengatakan sudah tidak permasalah lagi. “Sudah selesai. Kita sudah damai,” terangnya. Kepala Polres Karimun AKBP Joko Rudi membenarkan, kedatangan Ketua PN Karimun malam itu memang terkait pengancaman yang diterima dia. (trb/net)

Tiket KM Kelud Habis Diborong Calon Penumpang

* Keselamatan Penumpang Diprioritaskan

KARIMUN, (KE) - Tiket KM Kelud dari Karimun ke Medan dan dari Karimun menuju Jakarta, saat ini sudah habis terjual. Pihak agen penjualan tiket Pelni yang ada di Karimun sudah menutup loketnya, karena tiketnya habis, meski permintaan masyarakat yang mau mudik masih banyak.


Kepala Cabang Pelni Karimun Nur Khomami saat dihubungi wartawan, Senin (22/9) membenarkan bahwa tiket Pelni tujuan Medan dan Jakarta sudah ludes terjual. ''Saat ini kami tidak lagi melayani penjualan tiket untuk sementara ini,'' ujar Nur Khomani.

Ditambahkan, pada Rabu (24/9) mendatang ini pelabuhan Karimun akan dipenuhi penumpang dari Karimun menuju Jakarta dan Sabtu (27/9) mendatang giliran penumpang dari Karimun tujuan Medan yang memadati pelabuhan.

Ia berharap penumpang atau pemudik yang akan berangkat Rabu (24/9) dan Sabtu (27/9) menaiki kapal dengan tertib tidak sampai berdesak - desakan, karena puncak arus mudik lebaran tahun ini berlangsung pada kedua hari ini.

''Kami minta para penumpang mematuhi semua peraturan Pelni selama berlayar dengan kapal kami dan berharap penumpang tidak terlalu banyak membawa barang saat menaiki kapal, karena hal itu dapat merepotkan penumpang selama di kapal,'' tambahnya.

Di tempat terpisah, Kasi Gamat Adpel Karimun Fakrin Reza saat ditemui Waratawan meminta, agar pihak pelayaran selama melayani arus mudik lebaran tahun ini tidak mementingkan untung semata. Faktor keselamatan juga tetap diperhatikan, semua perlengkapan keselamatan di kapal harus ada, seperti baju pelambung, perahu karet dan yang lain.

Nurdin Larang Bawahannya Terima Parcel

KARIMUN, (KE) -- Sepak terjang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belakangan ini, termasuk ke sejumlah daerah agaknya membuat kalangan petinggi daerah lebih berhati-hati.

Termasuk dalam merespon soal bingkisan atau parsel ucapan Lebaran. Bupati Karimun Nurdin Basirun semisal, mengaku menolak kebiasaan itu. Dia bahkan menegaskan, menolak mentah-mentah siapapun yang memberikan parcel kepadanya dirinya, menjelang Lebaran Idul Fitri 1419 H ini. Nurdin menganggap parsel lebih cocok diberikan kepada orang yang kurang mampu ketimbang diberikan kepada dirinya.

Disamping itu, Nurdin juga melarang bawahannya menerima parsel dalam bentuk apapun. “Tanpa mengurangi rasa hormat, saya tidak menerima parsel apapun bentuknya,” ungkap Nurdin kepada wartawan, baru-baru ini. Dia khawatir, pemberian parsel itu memiliki maksud tertentu.

Kepada bawahannya, dia juga mengingatkan untuk tidak menerima parsel dari siapapun, terutama yang berkaitan dengan hubungan kerja. “Jajaran saya juga saya harap tidak menerima parsel serupa,” ucapnya.

Jelang Lebaran mendatang, seakan sudah menjadi tradisi, beberapa pengusaha, pejabat, serta relasi saling memberikan parsel. Dari pantauan lapangan di beberapa toko di Jalan Nusantara, yang biasa menjual parsel. Kemarin, tidak terlihat menggelar jualan seperti biasanya. Bahkan, kini mencari toko yang menjual parsel juga sangat sulit.

Menghampiri Allah di Bulan Suci

Oleh: Arta Dinata*
Menghampiri Allah SWT, sebenarnya harus kita usahakan dalam setiap saat. Lebih-lebih hal ini dilakukan dalam bulan Ramadhan. Karena bulan ini merupakan bulan suci, penuh keutamaan. Bulan dilipatgandakannya pahala amal. Diantara rahasia dan hikmah utama ibadah di bulan Ramadhan ialah memperkuat posisi ruhiah manusia. Untuk itu, kita hendaknya mampu memanfaatkan moment Ramadhan ini dengan seoptimal mungkin melakukan aktivitas yang mampu menghampiri/mendekatkan diri dan menggapai cinta-Nya.
Adapun golongan hamba yang dicintai oleh Allah SWT, diantaranya adalah orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, bertaqwa, beriman, berbuat baik, berbuat adil, berlaku sabar, bertawakal, bertaubat, suci, dan berjuang di jalan Allah dalam barisan yang teratur/terorganisasi.
Pembentukan pribadi-pribadi seperti itu, tentu didapat melalui proses panjang penuh ketekunan dalam menggapainya. Di sini, kunci utama dan pertama yang perlu dibangunnya adalah bagaimana kita dapat menghampiri/mendekatan diri kepada Allah SWT sebagai tangga awal menggapai cinta-Nya.
Berikut ini, ada beberapa rangkaian amalan yang dapat kita lakukan di bulan Ramadhan, diantaranya sebagai berikut:
Memperbanyak sedekah.
Bagi umat islam, bulan Ramadhan merupakan lahan terbesar dalam meningkatkan amal kebajikan. Dari Ibnu ‘Abas, ia berkata: “Rasulullah Saw adalah orang yang paling dermawan dan lebih besar kedermawanannya pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya. Jibril biasanya menemuinya setiap malam Ramadhan, lalu tadarus Alquran dengan beliau. Sungguh Rasulullah Saw ketika ditemui oleh Jibril menjadi orang yang lebih murah hati dalam memberikan kebaikan, (sehingga lebih banyak) daripada tiupan angin.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Salah satu amalan sedekah yang bisa dilakukan ialah memberi makanan berbuka (tajil). Zaid bin Khalid Al Juhairi berkata, bersabda Rasulullah Saw, “Siapa yang memberi makanan untuk berbuka bagi orang yang shaum, maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang shaum itu dengan tidak mengurangi pahala orang yang shaum itu sedikitpun.” (HR. At Turmudzi, Ahmad, dan Nasai).
Memperbanyak membaca Alquran (tadarus).
Dalam memperbanyak membaca Alquran ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan. (a) Membaca Alquran dengan bacaan yang benar. Nabi Saw bersabda, “Bacalah Alquran karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pembela pada sahabatnya.” (HR. Muslim).
(b) Mempelajari kandungan Alquran dan berusaha mengamalkannya. “Apabila suatu kaum berkumpul dalam suatu majelis untuk mempelajari kitab Allah, maka pasti turun kepada mereka ketenangan dan dilipati rakhmat dan dikerumuni oleh malaikat dan diingat oleh Allah di depan para malaikat yang ada di sekelilingnya.” (HR. Abu Hurairah).
(c) Meresapi dan merenunginya ketika membaca Alquran. Mereka yang dikaruniai taufik dan hidayah ketika membaca Alquran, maka mereka benar-benar meresapi dan merenunginya sehingga air matanya pun berderai membasahi pipi. Ketika Rasulullah Saw mendengar tangisan mereka beliaupun ikut menangis bersama mereka, lantas beliau bersabda, “Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah SWT.”
Memperbanyak istigfar, dzikir, dan doa.
Istigfar berarti upaya memohon ampunan (maghfirah)-Nya. Qatadah berkata: “Sesungguhnya Alquran ini memberi petunjuk kepadamu tentang penyakitmu dan obat penangkalnya. Adapun penyakitmu adalah dosa-dosa, sedangkan obatnya adalah istighfar.”
Berkait dengan dzikir, Al-Imam Syamsuddin Ibnul Qayyim mengatakan, “Sesungguhnya dzikir adalah makanan pokok bagi hati dan roh, apabila hamba Allah gersang dari siraman dzikir, maka jadilah ia bagaikan tubuh yang terhalang untuk memperoleh makanan tubuh yang terhalang untuk memperoleh makanan pokoknya.” Adapun dzikrullah yang bisa dilakukan: Subhaanallah, Alhamdulillah, dan Laa ilaha Allah.
Sementara itu, Allah SWT memerintahkan kepada kita agar berdoa kepada-Nya dan Dia akan mengkabulkan doa hamba-Nya. “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan doamu.” (QS. Al-Mu’min: 60). Pada saat siang dan malam di bulan Ramadhan adalah waktu yang utama, maka isilah kesempatan itu dengan memperbanyak istigfar, dzikir dan doa kepada Allah. Diantara waktu makbulnya sebuah doa adalah pada bulan Ramadhan, ketika berbuka puasa, waktu sahur, hari jumat, sepertiga malam terakhir, dan kondisi istimewa lainnya.
Menghidupkan malam dengan shalat.
Pada malam bulan Ramadhan kita dianjurkan melakukan shalat pada malam harinya. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa melalukan shalat (pada malam-malam) Ramadhan dengan iman dan mengharap keridhaan-Nya, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Shalat malam (Qiyamullail) ini dalam bulan Ramadhan disebut dengan Qiyamullailatur Ramadhan dan pada selain bulan Ramadhan disebut shalat tahajjud. Nabi Saw menyatakan dalam salah satu sabdanya, “Shalat yang paling utama setelah shalat wajib ialah Qiyamullail (shalat di tengah malam).” (Muttafaq ‘Alaih). Selain itu, Qiyamullail ini dapat membuat seseorang yang melakukannya, di pagi harinya menjadi segar, bersemangat dan hatinya pun tenang.
Memperbanyak ibadah ketika sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.
Salah satu ibadah yang perlu dilakukan dalam sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan adalah melakukan I’tikaf dan berusaha untuk memperoleh “lailatul qadar”. I’tikaf adalah ibadah yang merangkum berbagai amal ketaatan seperti membaca Alquran, shalat, dzikir, doa, dll. Rasulullah sangat menganjurkan untuk melaksanakan I,tikaf ini pada sepuluh malam terakhir. Diterangkan dalam sebuah hadis, Aisyah ra. berkata, “Adalah Rasulullah Saw beri’tikaf pada malam-malam sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan hingga wafat, kemudian dilanjutkan melakukan itu oleh istri beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim). Wallahu’alam.***
* Penulis adalah pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA)

Puasa dan Manusia

Oleh: Zainal A Hidayat
Ramadhan selalu dinanti dan dirindukan. Pada bulan ini umat Muslim berpuasa dan menabung banyak amal kebajikan. Dari tahun ke tahun, terlihat puasa memberikan dampak yang instan. Intensitas kegiatan keagamaan melonjak, hasrat berderma menguat, dan yang sekuler mendandani diri menjadi lebih religius.
Sayang, pengaruh yang sama menjadi tidak nyata ketika dihadapkan persoalan besar bangsa seperti korupsi. Boleh dikata, yang puasa adalah yang korupsi. Perilaku merusak ini mengakar kuat dari birokrasi paling tinggi hingga terendah. Lebih celaka lagi, sebagian pelaku korupsi itu adalah “anak haram” yang keluar dari organisasi berlabel agama.
Inilah teka teki besar tiap kali berjumpa dengan Bulan Puasa. Apalagi, puasa merupakan ritual milik hampir semua agama. Karena itu, selalu muncul gugatan, apakah agama mujarab untuk menata kembali perilaku individu dan masyarakat?
Dua Arah
Di negara maju, banyak studi menyimpulkan bahwa praktik keagamaan reguler menghasilkan manfaat pada individu, keluarga, komunitas, dan bangsa secara keseluruhan (Fagan, 2006). Komitmen terhadap agama –dengan manifestasi dan tingkat partisipasi yang beragam— berpengaruh pada perilaku ekonomi dan demografi. Sebaliknya, variabel ekonomi serta demografi juga menentukan derajat keterlibatan pada aktivitas religius.
Dalam kertas kerja “Praying for a Recession: The Business Cycle and Protestant Religiosity in the United States” (2008), David Beckworth mendapati, keanggotaan gereja di AS secara sistematis terkait dengan tingkat pengangguran, harga minyak, harga saham, dan kurva imbal hasil (yield curve). Studi ini, sejalan dengan Chen (2005) yang menemukan peningkatan aktivitas studi Al Quran dan partisipasi di sekolah agama pada saat krisis ekonomi 1997-1998 di Indonesia.
Sejatinya, agama dapat membentuk perilaku baik manusia. Tetapi, karena faktor politik, ekonomi, budaya, dan demografi seringkali ia masih bersifat siklikal. Dan, meski menempati posisi istimewa, namun agama bukan satu-satunya sumber nilai sepanjang hidup manusia. Seiring waktu, agama kerap kalah bersaing dengan institusi non-religius yang mengajarkan nilai berbeda.
Ulama dan organisasi keagamaan tak henti mengutuk keras perilaku korupsi. Tetapi, banyak kasus menunjukkan, dalam organisasi politik pelaku korupsi justru dilindungi dan dibela sejawatnya. Di sini, terjadi sebuah “moral community” yang bersifat terbalik. Sementara itu, pada musim kampanye, alih-alih mengajak pada kesejatian, banyak tokoh agama justru lebih berperan sebagai mesin keruk suara layaknya selebriti.
Di sisi lain, teori kapitalis mengajarkan bahwa mengedepankan self interest dan maksimalisasi keuntungan merupakan cara terbaik dalam mencapai kebahagiaan. Doktrin semacam ini bisa menancap lebih kuat dan banyak melahirkan model “manusia satu dimensi”.
Dalam laku beragama, hal ini tampak ketika manusia mengejar kepuasan spiritualitas tapi absen menyodorkan manfaat sosial bagi sesama. Puasa dan ibadat formal lainnya, bisa saja tergelincir pada ketimpangan semacam ini.
Makhluk Multidimensi
Dalam buku “Creating World Without Poverty” (2007) Muhammad Yunus, peraih Nobel Perdamaian, percaya bahwa manusia merupakan makhluk multidimensi. Manusia tidak hanya mengejar keuntungan sebesar-besarnya tetapi juga memiliki kehendak menciptakan manfaat sosial dan melakukan kebaikan bagi manusia lainnya. Kapitalis paling masyhur sekalipun seperti Andrew Carnegie, keluarga Rockefellers, hingga Bill Gates, akhirnya berpaling dari permainan keuntungan ke fokus pencapaian lebih luhur lewat yayasan mereka.
Oleh sebab itu, puasa harus difungsikan demi mengukuhkan manusia sebagai makhluk multidimensi tersebut. Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa puasa adalah perisai (junnah), yakni benteng agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan tercela dan hina. Puasa juga, seperti dinyatakan Qaradhawi (2005), selayaknya menyuburkan kemauan (iradah) dan semangat memperbaiki diri. Dengan kata lain, puasa harus didorong melampaui kesalehan instan dan tidak siklikal.
Saat ini, harus jujur diakui, umat Muslim masih gandrung dengan model keberagamaan musiman. Lari ke pelukan (tokoh) agama saat krisis atau pada masa kampanye. Atau, berbondong-bondong menjadi manusia religius hanya dan selama Ramadhan saja.
Bulan Puasa selayaknya kita hayati lebih dari itu. Momentum sakral dan kolosal ini penting diarahkan bagi pembentukan iklim kesalehan, sekaligus maksimalisasi manfaat sosialnya. Puasa adalah perjuangan, dari manusia satu dimensi menjadi multidimensi.