Jumat, 10 Oktober 2008

Nurdin Larang Bawahannya Terima Parcel

KARIMUN, (KE) -- Sepak terjang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belakangan ini, termasuk ke sejumlah daerah agaknya membuat kalangan petinggi daerah lebih berhati-hati.

Termasuk dalam merespon soal bingkisan atau parsel ucapan Lebaran. Bupati Karimun Nurdin Basirun semisal, mengaku menolak kebiasaan itu. Dia bahkan menegaskan, menolak mentah-mentah siapapun yang memberikan parcel kepadanya dirinya, menjelang Lebaran Idul Fitri 1419 H ini. Nurdin menganggap parsel lebih cocok diberikan kepada orang yang kurang mampu ketimbang diberikan kepada dirinya.

Disamping itu, Nurdin juga melarang bawahannya menerima parsel dalam bentuk apapun. “Tanpa mengurangi rasa hormat, saya tidak menerima parsel apapun bentuknya,” ungkap Nurdin kepada wartawan, baru-baru ini. Dia khawatir, pemberian parsel itu memiliki maksud tertentu.

Kepada bawahannya, dia juga mengingatkan untuk tidak menerima parsel dari siapapun, terutama yang berkaitan dengan hubungan kerja. “Jajaran saya juga saya harap tidak menerima parsel serupa,” ucapnya.

Jelang Lebaran mendatang, seakan sudah menjadi tradisi, beberapa pengusaha, pejabat, serta relasi saling memberikan parsel. Dari pantauan lapangan di beberapa toko di Jalan Nusantara, yang biasa menjual parsel. Kemarin, tidak terlihat menggelar jualan seperti biasanya. Bahkan, kini mencari toko yang menjual parsel juga sangat sulit.

Tidak ada komentar: